Suatu sore yang agak mendung, seorang raja yang sangat bijak bermaksud ingin menguji tingkat kepedulian rakyatnya dengan cara yang tidak lazim. Dengan didampingi oleh para peranggkat kerajaan, dia meletakkan sebongkah batu besar di sebuah jalan yang paling padat dilewati oleh rakyatnya.
Tak berapa lama kemudian lewat seorang petani dengan gerobak kayunya yang bermuatan cukup berat. Melihat batu besar itu lantas dia berkata, "Sebelum saya lewat, sudah pasti banyak yang melewati jalan tapi mengapa mereka tidak mau memindahkan batu besar ini, sepertinya orang-orang di sini pemalas dan tak tahu diri. Bukanya disingkirkan tetapi malah dibiarkan begitu saja..." gerutu si petani sambil membelokkan gerobak dan meneruskan jalannya.
Beberapa menit kemudian lewatlah seorang prajurit kerajaan yang nampak sangat gagah. "Sialan, tahu ada batu sebesar ini menghalangi jalan, orang hanya lewat saja. Mereka tidak berpikir orang lain bisa celaka. Dasar orang-orang bodoh... Pemalas", gumamnya sambil lalu tanpa berbuat apapun selain menghardik orang lain entah siapa. Apa yang dilakukannya tak beda dengan petani yang melintasi jalan itu sebelumnya.
Tak lama setelah prajurit berlalu, melintaslah seorang pemuda miskin yang dari cara berjalannya nampak sekali dia sedang kelelahan. Melihat bongkahan batu besar yang menghalangi jalan, dalam hati kecilnya berkata, "Hari semakin sore dan sebentar lagi akan menjadi semakin gelap, sementara masih banyak orang yang lalu lalang melewati jalan ini. Bila mereka tidak berhati-hati atau mungkin pandangan matanya sudah berkurang, pasti mereka akan celaka". Setelah berpikir sejenak, pemuda itu lantas berusaha sekuat tenaga untuk menyingkirkan batu besar itu ke pinggir jalan. setelah berhasil, betapa terkejutnya dia melihat sebuah kotak dan secarik kertas dari balik batu besari itu yang bertuliskan, "Untuk rakyatku yang dengan ikhlas mau memindahkan batu ini, terimalah sepuluh keping emas yang ada dalam kotak ini sebagai hadiah atas sikapmu yang peduli terhadap orang lain".
Makna Cerita
Dalam kehidupan kita sehari-hari, baik dalam berkuluarga, berkarir ataupun dalam berbisnis, suatu ketika kita akan digadapkan kepada hambatan-hambatan yang berpotensi menghalangi langkah kita menuju kesuksesan. Setiap batu hambatan bisa diartikan sebagai rintangan, kesulitan, beban, tetapi bisa juga berarti sebgai tantangan dan tanggung jawab. Bila kita menghadapinya dengan perasaan jengkel, marah, tidak sabar, menghindar atau cenderung menyalahkan orang lain sebagai penyebabnya, maka kita tidak akan pernah bisa belajar banyak hal dari kehidupan.
Sebaliknya bila kita sabar, tenang dan tak perlu menyalahkan orang lain, maka kita akan memahami bahwa di balik setiap hambatan dan kesulitan selalu ada hikmah dan pelajaran yang akan meningkatkan mental kita sehingga tetap tegar dalam menjalani setiap fase kehidupan. Kawan, janganlah pernah menyerah oleh rintangan dan jangan pula cengeng dalam menghadapi kehidupan. Satu-satunya jalan agar kita sampai tujuan, hancurkan setiap rintangan dan teruslah melaju. Semakin besar impian kita, akan semakin besar pula rintangan yang harus kita hancurkan.
Perilaku
Next
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar Blogger Facebook